Tentang

Foto saya
Seorang pemuda sederhana yang mempunyai pandangan hidup yang sederhana pula.

Blog

Kamis, 07 Oktober 2010

Berkeyakinanlah Dengan Akal dan Perasaan

Indonesia negara yang kaya akan keberagaman, salah satunya adalah keberagaman keyakinan dalam beragama. Kamu pasti tahu agama apa saja yang di yakini di Indonesia kan? Jika kita menggap agama lain itu keliru dari agama atau keyakinan kita, itu keliru. Mengapa saya mengetikkan seperti itu geuning? Ya, kamu pasti akan menganggap bahwa keyakinan yang kamu yakini itu lebih benar dari agama dan keyakinan yang lain bukan? Ya, begitupun orang yang berbeda keyakinan dari kita akan menganggap kepercayaannya lah yang paling benar. Nah, jika seperti apa yang harus kita lakukan? Yang harus kita lakukan adalah TENGGANG RASA antar umat beragama. Jangan pernah memaksakan keyakinan kepada orang lain yang mempunyai keyakinan tinggi terhadap apa yang diyakininya.

Indonesia memang mempunyai masyarakat yang mayoritas beragama Islam, tetapi selaku mayoritas tidaklah seharusnya menganiaya, mencemooh, mengucilkan, dan perbuatan lain semacamnya terhadap yang minoritas. Janganlah saling membenci antar umat beragama. Dan jika kita menjunjung nilai-nilai hukum bangsa yang telah dibuat yang bermakna bahwa masyarakat Indonesia diberikan kebebasan dalam memeluk agama seperti yang tercantum dalam undang-undang, terorisme seperti pemboman, tidak akan berlangsung lama dan banyak memakan korban. Karena orang seperti Dr. Azhari dan Nordin M. Top tidak tahu nilai hukum dan undang-undang di Indonesia. Jika kita semua tahu, paham dan menjunjung tinggi nilai tersebut, maka tidak akan ada calon ‘Pengantin’ dari masyarakat Indonesia.

Bukan berarti saya buat postingan ini untuk membentuk pemikiran untuk membuat agama baru loh, anda pasti tahu apa yang saya maksudkan. Ya, berkeyakinanlah sesuai dengan apa yang tertuang dalam undang-undang. Janganlah menjadi pembuat suatu kekeliruan dalam berkeyakinan, misalkan seperti yang telah terjadi kasus kasus penyesatan agama seperti yang dilakukan Lia Eden dan lainnya yang dianggap sesat dalam ajarannya. Juga ada pula yang menganggap bahwa dirinya adalah Nabi dan membawa ajaran baru. Dalam keyakinan Islam menganggap bahwa Nabi dan Rasul yang terakhir adalah nabi Muhammad, dan tidak akan ada lagi Nabi dan Rasul setelahnya. Sehingga yang seperti itu akan dianggap sesat oleh masyarakat Indonesia.

Yang terpenting jika kita orang yang beragama adalah taat menjalankan ibadah, menuruti apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang oleh agama serta kepercayaan masing-masing. Dan marilah berpikir dewasa dan kritis, gunakan akal dan pikiran, serta perasaan. Perbanyak wawasan dan pengetahuan, jangan pernah puas dengan ilmu dan pengetahuan yang telah didapat. Jika kita berwawasan luas, kita tidak akan mudah untuk diprovokasi. Ya, dan ternyata cukup sekian dulu ya, wassalam.

3 komentar:

Mughni Najmuddin mengatakan...

Setuju, karena berkeyakinan tanpa akal dan perasaan hidup kita takkan mempunyai arah..

bonbon dobrodenie mengatakan...

setuju tuh kata agan mughni ^_^

Wawan Siswanto mengatakan...

Hyyyyyy........

Posting Komentar


Bukan Se-Ragam Dirancang oleh Insight © 2009 - Dimodifikasi oleh Yamanda