Tentang

Foto saya
Seorang pemuda sederhana yang mempunyai pandangan hidup yang sederhana pula.

Blog

Minggu, 03 Oktober 2010

Keragaman




Seperti yang pembaca tahu tentunya bahwa Indonesia adalah negara yang penuh dengan keberagaman mulai dari beragam suku bangsa, budaya, agama, etnis, ras, dan lainnya.

Bagaimana kita selaku generasi muda dalam menyikapinya? Walaupun beragam, jangan pernah kita membedakan dalam pergaulan, jangan pernah mempunyai anggapan bahwa jenis yang satu menganggap jenis yang lain itu lebih rendah ataupun lebih tinggi. Perbedaan seperti yang saya ketikkan diatas adalah Diferensiasi sosial, bukan lah stratifikasi sosial. Loh, apa bedanya? Dan apa maksudnya? Ya, diferensiasi itu membedakan tetapi bukan berdasarkan kedudukan. Gambarannya, diferensiasi itu pembedaan secara horizontal, jadi pembedaan tersebut tidak mengenal adanya tingkatan dalam setiap perbedaan. Jadi semua perbedaan tersebut bisa dibilang SAMA RATA atau SEJAJAR antara satu dengan yang lainnya. Nah, jika Stratifikasi itu pembedaan secara vertikal. Nah, contohnya adalah jabatan, kelas sosial, dan sebagainya.

Nah, rubahlah persepsi kita yang menganggap misalkan (Maaf ya) orang yang berkulit hitam itu lebih rendah dari orang yang berkulit putih. Loh, kenapa harus seperti itu? Ya, anda jangan lupa kita ini awalnya keturunan siapa. Ya, saya selaku muslim, meyakini bahwa semua umat manusia sampai sekarang ini merupakan keturunan Nabi Adam a.s. manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan. Ya, menurut saya pribadi, manusia bukanlah berawal dari (maaf) kera seperti yang tercantum dalam teori Darwin. Memangnya kamu mau kalau kamu mempunyai nenek moyang kera? Manusia tuhan bekali dengan akal dan pikiran untuk berpikir bukan? Berbeda dengan kera, mereka tidak dibekali dengan akal dan pikiran, makanya mereka tidak mempunyai aturan dan disiplin. Nah, bagi kamu yang tidak suka berpikir dan tidak suka menaati perturan dan tidak berdisiplin, mau disamakan dengan kera? Ya, dan apakah kamu pernah melihat ada kera yang berubah menjadi manusia saat ini? Dan hal apa yang membuat kera pada zaman dahulu bisa berubah menjadi manusia? Kenapa saat ini tidak ada lagi kera yang menjadi manusia?

Nah, jika kamu tahu yang seperti itu kenapa tetap tidak mau berpikir, berdisiplin, dan tertib? Mari berubah, jangan mau disamakan dengan makhluk yang saya sebutkan di atas jika anda benar-benar manusia yang bernenek moyang manusia. Hehe. Ya, cukup sekian dulu ya, wassalam.

1 komentar:

Mughni Najmuddin mengatakan...

memang Indosia memiliki beragam kebudayaan, kesenian tradisional, ragam batik dan tarian. Saya berharap pemuda Pemudi Indonesia tetap menjaga, melestarikan dan memperkenalkan semua itu hingga ke MANCANEGARA. Amiiiin...........

Posting Komentar


Bukan Se-Ragam Dirancang oleh Insight © 2009 - Dimodifikasi oleh Yamanda